Jangan Biarkan Difteria Merajalela, Merenggut Nyawa

Entah sehancur apa rasa hati ibu Anna O’Marra, ketika nyawa delapan dari sembilan anaknya harus terenggut karena difteri ketika terjadi wabah difteri pada masa itu di Kansas, USA, tahun 1903. Bayangkan, delapan! Kehilangan satu nyawa saja rasanya sudah seperti hilang separuh jiwa, apalagi delapan. Pada tanggal 10 April 1903, Julia O’Marra, salah satu putri ibu Anna, gadis berusia 9 tahun menjadi lemah, sesak, lalu bernapas satu-satu akibat selaput keabu-abuan yang meliputi tonsil dan tenggorokannya. Selaput tersebut kemudian memblok seluruh jalan napasnya sehingga akhirnya empat hari kemudian, Julia meninggal. Empat hari selanjutnya, di pagi hari Sabtu, Anastasia, 13 tahun, anak ibu…